SEJARAH INDONESIA
1.
Pengertian
a.
Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan
masyarakat yang memiliki arti penting sebagai pengalaman masa lampaunya.
b.
Pendidikan Sejarah merupakan suatu proses internalisasi
nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan kesejarahan dari serangkaian
peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa. (Gagne dan Briggs, 1979).
c.
Sejarah Indonesia merupakan studi atau
kajian mengenai berbagai peristiwa yang terkait dengan asal-usul dan
perkembangan serta peranan masyarakat
dan bangsa Indonesia pada masa lampau untuk menjadi pelajaran dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Sejarah
Indonesia dapat juga dimaknai sebagai kajian tentang kemegahan/keunggulan dan
nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia untuk ditransformasikan kepada generasi
muda sehingga melahirkan generasi bangsa yang unggul dengan penuh kearifan.
d.
Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan mata pelajaran kelompok A (wajib) yang diberikan pada
jenjang pendidikan menengah ( SMA/ MA dan SMK/MAK ). Mata pelajaran Sejarah Indonesia memiliki arti strategis
dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan
manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
2. Rasional
Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan pendidikan sejarah. Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan mata pelajaran
wajib di jenjang pendidikan menengah (SMA/MA, SMK/MAK). Sejarah memiliki makna
dan posisi yang strategis, mengingat;
a.
Sejarah merupakan cahaya kebenaran, saksi waktu,
dan guru kehidupan: Historia Magistra Vitae (Leucey,1984).
b.
Sejarah sebagai penggembleng jiwa manusia menjadi
kuat dan tahan menghadapi teror serta kekacauan dalam kehidupan (Barzun, 1974).
c.
Sejarah mempunyai pengaruh higienis terhadap jiwa
kita karena membebaskan dari sifat yang serba percaya belaka (Langlois dan
Seignobos, 2009).
d.
Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (Permendiknas No.
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi).
Mata pelajaran Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar :
a.
Semua
wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia hampir
pada seluruh periode sejarah.
b.
Memandang
masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk membangun
semangat kebangsaan dan persatuan.
c.
Setiap
periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan atau tokoh di tingkat nasional
dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam perjalanan
Sejarah Indonesia.
d.
Memiliki
tugas untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting dan terjadi di
seluruh wilayah NKRI dan seluruh periode sejarah kepada generasi muda bangsa.
e.
Pengembangan
cara berpikir sejarah (historical
thinking), konsep waktu, ruang, perubahan, dan keberlanjutan menjadi keterampilan
dasar dalam mempelajari Sejarah Indonesia.
3.
Tujuan
Mata pelajaran Sejarah Indonesia bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a.
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
konsep waktu dan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.
b.
Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) melalui kajian
fakta dan peristiwa sejarah secara benar.
c.
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa
lampau.
d.
Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri
sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah
yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
e.
Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai
bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air,
melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam
berbagai bidang kehidupan masyarakat dan bangsa.
4.
Ruang Lingkup
Mata pelajaran Sejarah Indonesia membahas materi yang
meliputi zaman;
a. Praaksara,
b. Hindu-Buddha,
c. Kerajaan-kerajaan Islam,
d. Penjajahan bangsa Barat,
e. Pergerakan Nasional,
f. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan,
g. Demokrasi Liberal,
h. Demokrasi Terpimpin,
i. Orde Baru, dan
j. Reformasi.
5.
Kompetensi yang Dikembangkan
Kompetensi yang dikembangkan di dalam pembelajaran
sejarah Indonesia, yaitu;
Kelas
|
Kompetensi Tertinggi
|
X
|
·
Menganalisis
keterkaitan antara dua atau lebih faktor
|
XI
|
·
Menganalisis untuk menentukan pokok pikiran
(konsep/teori)
·
Mengevaluasi
berdasarkan kriteria internal
|
XII
|
·
Mengevaluasi
berdasarkan kriteria standar
(eksternal yang berlaku secara umum)
·
Mencipta (
originalitas )
|
6.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran,
dan Assesmen
a.
Prinsip-prinsip Pembelajaran
1). Umum:
a). Mengamati: melihat, mengamati, membaca,
mendengar, menyimak baik tanpa
maupun
dengan alat.
b). Menanya:
·
mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai yang
bersifat hipotesis
·
diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri
sehingga menjadi kebiasaan.
c). Mengumpulkan data:
·
menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang
diajukan
·
menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen)
·
mengumpulkan data.
d). Mengasosiasi :
·
menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan antardata/kategori
·
menyimpulkan dari hasil analisis data dimulai dari unstructured-uni structure-multy
structure-complicated structure.
e). Mengkomunikasikan:
·
menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
2). Khusus: Prinsip-prinsip
Pembelajaran Sejarah.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran sejarah di SMA/MA, SMK/MAK adalah; (Hasan, 2011)
a). Mengembangkan proses pembelajaran untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan di semester awal (pertama dan kedua)
sehingga peserta didik memahami konsep-konsep utama sejarah, menguasai keterampilan
dasar sejarah, dan memantapkan penggunaan konsep utama dan keterampilan dasar
ketika mereka mempelajari berbagai peristiwa sejarah di semester- semester
berikutnya (semester ketiga – keenam).
b). Setiap peristiwa sejarah
dirancang sebagai kegiatan pembelajaran satu semester dan bukan kegiatan satu
pokok bahasan. Untuk itu maka peserta didik secara kelompok atau individual
dapat memilih mempelajari satu atau lebih peristiwa sejarah secara mendalam.
Hasil pendalaman tersebut dipaparkan di depan kelas sehingga peserta didik lain
memiliki pengetahuan dan pemahaman peristiwa sejarah lainnya secara garis besar
berdasarkan laporan kelas peserta didik.
c). Proses pembelajaran sejarah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber seperti buku teks, buku
referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta memberi kesempatan yang
luas untuk menghasilkan “her or his own
histories” (Borries, 2000).
d). Peserta didik diberi kebebasan
dalam memilih peristiwa sejarah nasional untuk setiap strands dan peristiwa
sejarah daerah yang terkait dengan strands yang dibahas. Sejak awal tahun, guru
sejarah di suatu SMA/MA, SMK/MAK sudah harus menentukan berapa banyak peristiwa
sejarah tingkat nasional dan tingkat daerah yang harus dipelajari peserta didik
dalam satu rancangan keseluruhan pendidikan sejarah.
b.
Prinsip-Prinsip Asesmen:
Prinsip-prinsip
asesmen dalam mata pelajaran Sejarah pada SMA/MA, SMK/MAK, antara lain:
1). Menentukan aspek dari hasil belajar Sejarah yang
sudah dan belum dikuasai
peserta didik
sesudah suatu proses pembelajaran.
2). Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki
hasil belajar yang kurang atau
belum
dikuasai.
3). Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi
peserta didik yang
mengalami
masalah dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap.
4). Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan
pembelajaran berikutnya.
5). Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:
·
pengetahuan dan
pemahaman tentang peristiwa sejarah;
·
kemampuan
mengkomunikasikan pemahaman mengenai peristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan
tulisan;
·
kemampuan menarik
pelajaran/nilai dari suatu peristiwa sejarah;
·
kemampuan
menerapkan pelajaran/nilai yang dipelajari dari peristiwa sejarah dalam
kehidupan sehari-hari;
·
kemampuan melakukan
kritik terhadap sumber dan mengumpulkan informasi dari sumber;
·
kemampuan berfikir
historis dalam mengkaji berbagai peristiwa sejarah dan peristiwa politik,
sosial, budaya, ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan
bangsa
·
memiliki semangat
kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan kebangsaan.
terima kasih ada pencerahan.kalau bisa dengan rpp nya. nuhun
BalasHapus