Kamis, 01 Agustus 2013

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah SMA kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEJARAH INDONESIA

1.      Pengertian

a.       Sejarah adalah ilmu tentang asal usul dan perkembangan masyarakat yang memiliki arti penting sebagai pengalaman masa lampaunya.

b.      Pendidikan Sejarah merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan kesejarahan dari serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa. (Gagne dan Briggs, 1979).

c.       Sejarah Indonesia merupakan studi atau kajian mengenai berbagai peristiwa yang terkait dengan asal-usul dan perkembangan serta peranan  masyarakat dan bangsa Indonesia pada masa lampau untuk menjadi pelajaran dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.  Sejarah Indonesia dapat juga dimaknai sebagai kajian tentang kemegahan/keunggulan dan nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia untuk ditransformasikan kepada generasi muda sehingga melahirkan generasi bangsa yang unggul dengan penuh kearifan.

d.      Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan mata pelajaran kelompok A (wajib) yang diberikan pada jenjang  pendidikan menengah ( SMA/ MA dan SMK/MAK ). Mata pelajaran Sejarah Indonesia memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.


2. Rasional
Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pendidikan sejarah. Mata pelajaran  Sejarah Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan menengah (SMA/MA, SMK/MAK). Sejarah memiliki makna dan posisi yang strategis, mengingat;
a.         Sejarah merupakan cahaya kebenaran, saksi waktu, dan guru kehidupan: Historia Magistra Vitae (Leucey,1984).

b.        Sejarah sebagai penggembleng jiwa manusia menjadi kuat dan tahan menghadapi teror serta kekacauan dalam kehidupan (Barzun, 1974).

c.         Sejarah mempunyai pengaruh higienis terhadap jiwa kita karena membebaskan dari sifat yang serba percaya belaka (Langlois dan Seignobos, 2009).

d.        Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi).
  
Mata pelajaran Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar :
a.      Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia hampir pada seluruh periode sejarah.

b.      Memandang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan.

c.      Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan atau tokoh di tingkat nasional dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam perjalanan Sejarah Indonesia.

d.     Memiliki tugas untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting dan terjadi di seluruh wilayah NKRI dan seluruh periode sejarah kepada generasi muda bangsa.

e.      Pengembangan cara berpikir sejarah (historical thinking), konsep waktu, ruang, perubahan, dan keberlanjutan menjadi keterampilan dasar dalam mempelajari Sejarah Indonesia.

3.        Tujuan

Mata pelajaran Sejarah Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a.       Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu dan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.
b.      Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) melalui kajian fakta dan peristiwa sejarah secara benar.
c.       Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
d.      Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
e.       Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air, melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan bangsa.


4.        Ruang Lingkup

Mata pelajaran Sejarah Indonesia membahas materi yang meliputi zaman;
a.      Praaksara,
b.     Hindu-Buddha,
c.      Kerajaan-kerajaan Islam,
d.     Penjajahan bangsa Barat,  
e.      Pergerakan Nasional,
f.      Perjuangan mempertahankan kemerdekaan,
g.     Demokrasi Liberal,
h.     Demokrasi Terpimpin,
i.       Orde Baru, dan
j.       Reformasi.

5.        Kompetensi yang Dikembangkan

Kompetensi yang dikembangkan di dalam pembelajaran sejarah Indonesia, yaitu;

Kelas
Kompetensi Tertinggi
X
·         Menganalisis keterkaitan  antara dua atau lebih faktor
XI
·         Menganalisis  untuk menentukan pokok pikiran (konsep/teori)
·         Mengevaluasi berdasarkan kriteria  internal
XII
·         Mengevaluasi berdasarkan kriteria standar  (eksternal yang berlaku secara umum)
·         Mencipta ( originalitas )



6.        Prinsip-Prinsip  Pembelajaran, dan Assesmen

a.        Prinsip-prinsip Pembelajaran

1). Umum:

a). Mengamati: melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak baik tanpa
     maupun dengan alat.

b). Menanya:
·         mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai yang bersifat hipotesis
·         diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri sehingga menjadi kebiasaan.

c). Mengumpulkan data:
·         menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan
·         menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen)
·         mengumpulkan data.

d). Mengasosiasi :
·         menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan antardata/kategori
·         menyimpulkan dari hasil analisis data dimulai dari unstructured-uni structure-multy structure-complicated structure.

e). Mengkomunikasikan:
·         menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.

2). Khusus: Prinsip-prinsip Pembelajaran Sejarah.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sejarah di SMA/MA, SMK/MAK adalah; (Hasan, 2011)

a).   Mengembangkan proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan di semester awal (pertama dan kedua) sehingga peserta didik memahami konsep-konsep utama sejarah, menguasai keterampilan dasar sejarah, dan memantapkan penggunaan konsep utama dan keterampilan dasar ketika mereka mempelajari berbagai peristiwa sejarah di semester- semester berikutnya (semester ketiga – keenam).

b).  Setiap peristiwa sejarah dirancang sebagai kegiatan pembelajaran satu semester dan bukan kegiatan satu pokok bahasan. Untuk itu maka peserta didik secara kelompok atau individual dapat memilih mempelajari satu atau lebih peristiwa sejarah secara mendalam. Hasil pendalaman tersebut dipaparkan di depan kelas sehingga peserta didik lain memiliki pengetahuan dan pemahaman peristiwa sejarah lainnya secara garis besar berdasarkan laporan kelas peserta didik.

c).   Proses pembelajaran sejarah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber seperti buku teks, buku referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan “her or his own histories” (Borries, 2000).

d).   Peserta didik diberi kebebasan dalam memilih peristiwa sejarah nasional untuk setiap strands dan peristiwa sejarah daerah yang terkait dengan strands yang dibahas. Sejak awal tahun, guru sejarah di suatu SMA/MA, SMK/MAK sudah harus menentukan berapa banyak peristiwa sejarah tingkat nasional dan tingkat daerah yang harus dipelajari peserta didik dalam satu rancangan keseluruhan pendidikan sejarah.


b.        Prinsip-Prinsip Asesmen:

Prinsip-prinsip asesmen dalam mata pelajaran Sejarah pada SMA/MA, SMK/MAK, antara lain:
1). Menentukan aspek dari hasil belajar Sejarah yang sudah dan belum dikuasai
     peserta didik sesudah suatu proses pembelajaran.

2). Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau
     belum dikuasai.

3). Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik yang
      mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap.

4). Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran berikutnya.

5). Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:
·         pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa sejarah;
·         kemampuan mengkomunikasikan pemahaman mengenai peristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan tulisan;
·         kemampuan menarik pelajaran/nilai dari suatu peristiwa sejarah;
·         kemampuan menerapkan pelajaran/nilai yang dipelajari dari peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari;
·         kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan mengumpulkan informasi dari sumber;
·         kemampuan berfikir historis dalam mengkaji berbagai peristiwa sejarah dan peristiwa politik, sosial, budaya, ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan bangsa

·         memiliki semangat kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan kebangsaan.

1 komentar: